Apa itu pendingin?

Bangunan komersial menggunakan sistem Heating, Ventilation and Air Conditioning (HVAC) untuk menghilangkan kelembapan dan mendinginkan bangunan. Penghuni gedung juga memiliki harapan besar, bahwa sistem HVAC akan berfungsi sebagaimana mestinya. . . untuk menciptakan lingkungan interior yang nyaman terlepas dari kondisi eksternal bangunan.

Pendingin telah menjadi komponen HVAC penting dari berbagai fasilitas komersial, termasuk hotel, restoran, rumah sakit, arena olahraga, pabrik industri dan manufaktur, dll. Industri telah lama menyadari bahwa sistem pendingin mewakili konsumen tunggal terbesar penggunaan listrik di sebagian besar fasilitas. Mereka dapat dengan mudah mengkonsumsi lebih dari 50% dari total penggunaan listrik selama periode musiman.

Secara umum, chiller memfasilitasi perpindahan panas dari lingkungan internal ke lingkungan eksternal. Perangkat transfer panas ini bergantung pada keadaan fisik refrigeran saat bersirkulasi melalui sistem chiller. Pastinya, pendingin dapat berfungsi sebagai jantung dari sistem HVAC sentral mana pun.

Bagaimana cara kerjanya?

Chiller bekerja berdasarkan prinsip kompresi uap atau absorpsi uap. Pendingin menyediakan aliran zat pendingin yang terus menerus ke sisi dingin dari sistem air proses pada suhu yang diinginkan sekitar 50 ° F (10 ° C). Refrigeran kemudian dipompa melalui proses, mengeluarkan panas dari satu area fasilitas (misalnya, mesin, peralatan proses, dll.) Saat ia mengalir kembali ke sisi balik sistem air proses.

Sebuah chiller menggunakan sistem pendinginan mekanis kompresi uap yang terhubung ke sistem air proses melalui alat yang disebut evaporator. Refrigeran bersirkulasi melalui evaporator, kompresor, kondensor dan alat ekspansi chiller. Proses termodinamika terjadi pada masing-masing komponen chiller di atas. Evaporator berfungsi sebagai penukar panas sehingga panas yang ditangkap oleh proses aliran pendingin berpindah ke refrigeran. Saat perpindahan panas terjadi, zat pendingin menguap, berubah dari cairan bertekanan rendah menjadi uap, sementara suhu pendingin proses berkurang.

timbangan kondensor berpendingin air

Refrigeran kemudian mengalir ke kompresor, yang menjalankan banyak fungsi. Pertama, ini menghilangkan refrigeran dari evaporator dan memastikan bahwa tekanan di evaporator tetap cukup rendah untuk menyerap panas pada laju yang benar. Kedua, meningkatkan tekanan dalam uap refrigeran yang keluar untuk memastikan bahwa suhunya tetap cukup tinggi untuk melepaskan panas saat mencapai kondensor. Refrigeran kembali ke keadaan cair di kondensor. Panas laten yang dilepaskan saat refrigeran berubah dari uap menjadi cair dibawa keluar dari lingkungan oleh media pendingin (udara atau air).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *